Minggu, 13 Januari 2013

Metode Belajar yang Disukai



metode belajar yang aku sukai adalah menggunakan obyek dan menggunakan gambar. Seperti LCD, Computer, Film dan berbagai obyek lainya. Aku tidak suka dengan pelajaran yang penuh dengan angka, aku lebih suka pelajaran yang mencakup banyak cerita dan penuh dengan gambar sehingga gampang di mengerti. Aku lebih suka meringkas tanpa mengurangi makna materi tersebut daripada harus membaca semuanya penuh karena itu membuat pusing dan susah konsentrasi. Aku lebih suka membaca handout yang guru berikan daripada membaca buku satu bab penuh

contoh-contoh Handout: 


Desain Grafis & Desain Komunikasi Visual

Perbedaan Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual


Bagi sebagian orang mungkin sudah sering mendengar dan tidak asing lagi dengan yang namanya Desain Komunikasi Visual atau DKV dan desain grafis. Tapi terkadang masih sulit membedakan antara keduanya. Yang terbayang oleh kebanyakan orang dari kedua hal tersebut pasti berhubungan dengan menggambar, poster, corelDRAW, photoshop, dan aplikasi-aplikasi grafis lainnya. Benarkah? Nah, sekarang akan dibahas terlebih dahulu hal-hal yang berkenaan dengan DKV.



Untuk memahami DKV, maka kita dapat melihat dari unsur-unsurnya. DKV terdiri dari tiga unsur yaitu Desain, Komunikasi, dan Visual. Desain berkenaan dengan perancangan estetika, berdasarkan cita rasa dan kreativitas. Sedangkan komunikasi adalah ilmu menyampaikan pesan. Dan visual berarti dapat dilihat. Dari penjabaran unsur-unsur diatas maka dapat disimpulkan bahwa DKV merupakan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi untuk menyampaikan pesan atau gagasan secara visual melalui media dengan berlandaskan kreatifitas.

Berbeda dengan desain grafis yang lebih bersifat dua dimensi, DKV bersifat lebih luas. Jika contoh produk-produk desain grafis adalah poster, pamflet, atau komik. Produk dari DKV adalah poster, pamflet, komik, fotografi, 3D, animasi, video, atau media elektronik lainnya. Dari contoh-contoh produk tersebut dapat kita ketahui bahwa cangkupan DKV lebih luas dari desain grafis. Dengan kata lain, desain grafis termasuk kedalam cangkupan DKV.
Sumber : Pengantar DKV – Adi Kusrianto
http://desainkomunikasivisual.com/perbedaan-desain-grafis-dan-desain-komunikasi-visual/

Ini berita tentang Ayahku (via: Internet & koran)


Sedih sekaligus bangga rasanya melihat berita ini di Internet. bukan karena apa-apa hanya rindu akan kerja kerasnya. Aku bangga. Benar-benar bangga atas apa yang Papi lakukan :')  Sabtu, 21 September 1996        Royani Haminullah: Saya Lebih Takut Dimaki Rakyat      _________________________________________________________________                                           "TIDAK ada masalah kalaupun saya harus meninggalkan gedung wakil    rakyat ini, sebab bagi saya, DPR bukan tujuan. DPR hanyalah salah satu    sarana untuk berjuang, memperjuangkan aspirasi rakyat. Kalau di sini    tidak bisa berjuang lagi, saya akan berjuang melalui sarana lain !"    Begitulah ungkapan Royani Haminullah, anggota Komisi VI DPR RI dari    Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (FPDI) yang sudah bisa dipastikan    bakal 'tergusur' dari gedung DPR. Royani dikenal sebagai salah seorang    anggota FPDI yang menentang Kongres Medan dan tidak dicalonkan lagi    sebagai anggota legislatif oleh kubu Soerjadi. Ia tercatat sudah dua    periode duduk sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimantan    Selatan. Sedangkan sebelumnya ia duduk sebagai anggota DPRD Tingkat I    Provinsi Kalimantan Selatan.        Sekalipun kasus PDI masih di pengadilan, Royani mengakui kansnya berat    untuk tetap menjadi anggota DPR. Dalam perbincangan dengan Media    tentang kesan dan perasaannya sebelum meninggalkan gedung DPR, Royani    berkali-kali menegaskan bahwa menjadi anggota DPR bukanlah tujuan    baginya, apalagi sekadar mencari status dan kesejahteraan.        "Sebab sekali seseorang berpikir demikian, maka yang diperjuangkan    bukan lagi kepentingan rakyat, tetapi kepentingan pribadi maupun    kelompok," kata anggota DPR yang dikenal dekat dengan wartawan ini.        Royani dikenal sebagai salah satu anggota DPR yang vokal, terutama    menyangkut masalah-masalah di bidangnya, Komisi VI. Pada Sidang Umum    MPR lalu, ia termasuk salah seorang yang tidak menandatangani formulir    dukungan PDI tentang pencalonan Presiden.        Tokoh yang membesarkan partai gurem PDI di Kalsel ini, mengakui    cita-cita seorang kader partai adalah menjadi anggota DPR agar bisa    lebih leluasa menyuarakan aspirasi rakyat. "Karena itu saya sangat    menyadari apa yang seharusnya saya kerjakan di gedung perwakilan    rakyat. Kita inikan dipilih oleh rakyat, maka yang kita bela adalah    rakyat. Itu harus menjadi prioritas. Kita bukan wakil organisasi,    karena itu kita harus berani mengungkapkan apa saja demi rakyat."        Karena pemahaman seperti itulah, Royani berpendapat bahwa menjadi    seorang wakil rakyat -dalam pengertian yang sebenarnya- bukanlah    pekerjaan gampang, sebab seringkali harus berhadapan dengan tekanan    maupun godaan di sana-sini. Ia sepakat bahwa anggota DPR yang vokal    memang rawan tergusur sehingga kalau mau 'aman' jangan bicara terlalu    keras. "Tapi bagi saya justru sebaliknya; aman itu adalah bagaimana    memperjuangkan aspirasi rakyat agar tidak dimaki-maki rakyat. Bukan    bagaimana bertahan agar aman."        Ia mengungkapkan beberapa orang kerabatnya menyarankan lebih baik    mendukung Soerjadi agar bisa tetap menjadi anggota DPR. Namun Royani    secara tegas menolak. 'Anak Dayak' ini mengatakan belum tahu rencana    selanjutnya setelah 'pergi' dari Senayan.        Kepada para caleg, Royani berpesan agar jangan sampai menjadikan DPR    sebagai tujuan. "Sebab pasti akan dicemoohkan oleh rakyat, sebab    rakyat kita semakin pintar dan kritis," katanya yakin. Ia menyebut    kasus recall yang menimpa sahabatnya di Komisi VI -Bambang Warih    Kusumah- terbukti justru mengharumkan nama Bambang di mata rakyat.        Sekalipun bakal 'tergusur', Royani termasuk salah seorang anggota FPDI    yang masih rajin datang berkantor di gedung DPR, baik untuk mengikuti    rapat-rapat maupun sekedar berbincang-bincang dengan wartawan.        [Andi Nursaiful/D-12]] via; http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/09/21/0046.html


Lamaran Kak Tara

CONGRATS KAK TARA & KAK FAHMI <3 


Pelaksanaan Acara Lamaran


Dekorasi Meja makan tamu untuk Acara Lamaran


Proses Tukar Cincin 



Pacaran?


Cowo itu selalu ada di dalam fikiran seorang cewe. Tapi cewe belom tentu selalu ada di fikiran seorang cowo. Mungkin aku masih kecil buat ngomongin masalah beginian. Tapi aku mulai belajar dari pengalaman temen-temenku. Dari yang bahagia dan seneng karna cintanya di bales dan ditembak jadi pacar, yang nangis karna di PHP-in cowo, yang nangis karna diselingkuhin, yang nangis karna diputusin, yang galau karna jatuh cinta sama cowo lain sampe yang galau karna masih jomblo dan diam-diam jatuh cinta itu semuanya pernah mereka alamin. Kadang kalo mereka curhat aku suka sok ngerti dan sok ngasih solusi sambil ketawa-ketawa sendiri, padahal aku baru sekali ngerasain yang namanya punya pacar. Cukup lama sih hampir sekitar 5 atau 6 bulanan lah dan itu wajar dan monoton. Tapi udahlah namanya juga cinta monyet.

Kadang terlintas di fikiran kayaknya enak ya punya pacar, diperhatiin, ditemenin, dinasehatin pokoknya seolah dunia cuman ada 2 penduduk yaitu sicewe dan sicowo. Tapi kayaknya gaenak juga, apalagi kalau putus, kalo putus masih berhubungan baik itu bagus, tapi kalau putus berantem dan saling benci itu yang bahaya. Untuk sekarang kayaknya lebih baik nyari banyak temen daripada nyari pacar. Tapiya kalo misalnya ada……… yaaa….. jalanin aja. Pokoknya aku terus berusaha buat mikirin apa yang aku butuhkan, bukan mikirin apa yang aku mau, karna apa yang aku butuhkan jauh lebih penting dari apa yang aku mau. Dan aku masih belom tau “pacar” itu termasuk yang aku butuhkan atau yang aku mau 

Dan ini adalah contoh-contoh cewe yang melampiaskan sebuah ke galau-an ke dalam jejaring sosial twitter wkwk :p 












Aku mengenal beliau sudah lebih dari 3 tahun. Beliau yang mengajariku bagaimana melafalkan kalimat-kalimat Allah dengan baik dan benar. Beliau mengajariku apa itu arti Islam yang sebenarnya. Beliau tempat curhatku, sesekali beliau menjadi tampungan airmataku. Bapak Ahmad Nasai namanya. Pria yang biasa dipanggil murid-muridnya Pa II ini adalah guru agama, al-quran dan bahasa arab SMP kesukaanku. Beliau bisa menjadi guru, teman sekaligus ayah bagi murid-muridnya. Beliau yang suka menceritakan pengalaman hidupnya kepada kami murid-muridnya. Semua itu tergambar nyata di khayalan kami.



Ketika pelajaran dimulai kami diam, tegang, gugup, karna beliau adalah guru yang cukup tegas. Tapi beliau lucu, beliau mampu membuat suasana menjadi santai dan hangat. Sesekali ledekan kepada salah satu murid dilontarkanya, tapi itu bukan membuat kami kesal atau marah malah membuat kami tertawa.

Beliau yang mampu membaca dan memahami isi hati dan pemikiran kami para murid. Tidak perlu cerita banyak tapi beliau sudah mampu memahami dan memberikan solusi yang sesuai. Walaupun aku sudah beranjak SMA dan beliau sudah tidak mengajar aku lagi, tapi aku akan selalu menjadikanya guru ter-favorite selamanya.. 

Love Life


Aku sempat berfikir entah sampai kapan perasaanku terus berputar. Ketika bahagia itu datang dan dalam waktu singkat sedih itu singgah dan membuat bahagia itu marah dan pergi menjadi benci. Mungkin kehidupanku tidak seindah mereka. Mereka yang punya segalanya. Mereka yang keluarganya bahagia. Mereka yang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan mereka yang mempunyai kehidupan mencapai kesempurnaan. Tapi itu “mereka” bukan “aku”. Disatu sisi aku tidak bisa menjadi seperti mereka. Aku tibak bisa punya segalanya. Aku punya keluarga bahagia, tapi setelah ayahku pergi setengah kebahagiaan itu hilang. Aku punya kehidupan, tapi mungkin kehidupanku tidak bisa dimengerti oleh orang lain.




Lagi lagi aku berfikir “mengapa semua yang aku rasakan tidak pernah mereka rasakan?” “mengapa mereka bisa mengeluarkan perasaan itu tapi aku tidak?” dan “mengapa mereka begitu dan aku begini?” jujur aku lelah tersenyum demi kesedihanku,dan  aku lelah kuat demi kerapuhanku. tapi di satu sisi aku bilang pada diriku bahwa aku mampu tersenyum, mampu tertawa, mampu bahagia walaupun sebenarnya aku tidak merasakan itu dan aku bangga bisa melakukanya. Aku bangga ketika mereka menangis aku mampu membuat mereka tersenyum kembali, aku bangga ketika mereka marah aku dapat meredam kemarahan itu tanpa mereka ketahui bahwa aku belajar bertahan dari semua yang aku utarakan dan tanpa mereka tahu bahwa aku lebih membutuhkan perlakuan itu, aku butuh mereka yang menghapus dan meredam sedih dan amarahku. tapi aku belajar menahan, aku belajar menahan kesedihanku dan mencoba mengeluarkan kebahagiaan palsu. Cukup aku yang merasakan tapi jangan mereka. Dengan melihat mereka tersenyum dan tertawa bersamaku, semua sedih itu perlahan hilang sesaat. Tapi bukan untuk selamanya.

Setiap malam atau di waktu sunyi, sedih itu datang kembali. Dan ingin rasanya aku menghubungi dan menceritakan semuanya kepada mereka, tp hal itu tidak aku lakukan. Biar sedih itu aku yang simpan. Yang mereka harus tau dan yang mereka harus lihat adalah bagaimana cara aku tersenyum, tertawa, dan berbagi lelucon. Bukan bagaimana cara aku menangis, mengeluh dan meneteskan air mata. Dan sampai hari ini aku akan terus mencoba mengatakan bahwa.. Aku akan selalu cinta kehidupanku :)