Minggu, 13 Januari 2013

Ini berita tentang Ayahku (via: Internet & koran)


Sedih sekaligus bangga rasanya melihat berita ini di Internet. bukan karena apa-apa hanya rindu akan kerja kerasnya. Aku bangga. Benar-benar bangga atas apa yang Papi lakukan :')  Sabtu, 21 September 1996        Royani Haminullah: Saya Lebih Takut Dimaki Rakyat      _________________________________________________________________                                           "TIDAK ada masalah kalaupun saya harus meninggalkan gedung wakil    rakyat ini, sebab bagi saya, DPR bukan tujuan. DPR hanyalah salah satu    sarana untuk berjuang, memperjuangkan aspirasi rakyat. Kalau di sini    tidak bisa berjuang lagi, saya akan berjuang melalui sarana lain !"    Begitulah ungkapan Royani Haminullah, anggota Komisi VI DPR RI dari    Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (FPDI) yang sudah bisa dipastikan    bakal 'tergusur' dari gedung DPR. Royani dikenal sebagai salah seorang    anggota FPDI yang menentang Kongres Medan dan tidak dicalonkan lagi    sebagai anggota legislatif oleh kubu Soerjadi. Ia tercatat sudah dua    periode duduk sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimantan    Selatan. Sedangkan sebelumnya ia duduk sebagai anggota DPRD Tingkat I    Provinsi Kalimantan Selatan.        Sekalipun kasus PDI masih di pengadilan, Royani mengakui kansnya berat    untuk tetap menjadi anggota DPR. Dalam perbincangan dengan Media    tentang kesan dan perasaannya sebelum meninggalkan gedung DPR, Royani    berkali-kali menegaskan bahwa menjadi anggota DPR bukanlah tujuan    baginya, apalagi sekadar mencari status dan kesejahteraan.        "Sebab sekali seseorang berpikir demikian, maka yang diperjuangkan    bukan lagi kepentingan rakyat, tetapi kepentingan pribadi maupun    kelompok," kata anggota DPR yang dikenal dekat dengan wartawan ini.        Royani dikenal sebagai salah satu anggota DPR yang vokal, terutama    menyangkut masalah-masalah di bidangnya, Komisi VI. Pada Sidang Umum    MPR lalu, ia termasuk salah seorang yang tidak menandatangani formulir    dukungan PDI tentang pencalonan Presiden.        Tokoh yang membesarkan partai gurem PDI di Kalsel ini, mengakui    cita-cita seorang kader partai adalah menjadi anggota DPR agar bisa    lebih leluasa menyuarakan aspirasi rakyat. "Karena itu saya sangat    menyadari apa yang seharusnya saya kerjakan di gedung perwakilan    rakyat. Kita inikan dipilih oleh rakyat, maka yang kita bela adalah    rakyat. Itu harus menjadi prioritas. Kita bukan wakil organisasi,    karena itu kita harus berani mengungkapkan apa saja demi rakyat."        Karena pemahaman seperti itulah, Royani berpendapat bahwa menjadi    seorang wakil rakyat -dalam pengertian yang sebenarnya- bukanlah    pekerjaan gampang, sebab seringkali harus berhadapan dengan tekanan    maupun godaan di sana-sini. Ia sepakat bahwa anggota DPR yang vokal    memang rawan tergusur sehingga kalau mau 'aman' jangan bicara terlalu    keras. "Tapi bagi saya justru sebaliknya; aman itu adalah bagaimana    memperjuangkan aspirasi rakyat agar tidak dimaki-maki rakyat. Bukan    bagaimana bertahan agar aman."        Ia mengungkapkan beberapa orang kerabatnya menyarankan lebih baik    mendukung Soerjadi agar bisa tetap menjadi anggota DPR. Namun Royani    secara tegas menolak. 'Anak Dayak' ini mengatakan belum tahu rencana    selanjutnya setelah 'pergi' dari Senayan.        Kepada para caleg, Royani berpesan agar jangan sampai menjadikan DPR    sebagai tujuan. "Sebab pasti akan dicemoohkan oleh rakyat, sebab    rakyat kita semakin pintar dan kritis," katanya yakin. Ia menyebut    kasus recall yang menimpa sahabatnya di Komisi VI -Bambang Warih    Kusumah- terbukti justru mengharumkan nama Bambang di mata rakyat.        Sekalipun bakal 'tergusur', Royani termasuk salah seorang anggota FPDI    yang masih rajin datang berkantor di gedung DPR, baik untuk mengikuti    rapat-rapat maupun sekedar berbincang-bincang dengan wartawan.        [Andi Nursaiful/D-12]] via; http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/09/21/0046.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar