Minggu, 13 Januari 2013

Love Life


Aku sempat berfikir entah sampai kapan perasaanku terus berputar. Ketika bahagia itu datang dan dalam waktu singkat sedih itu singgah dan membuat bahagia itu marah dan pergi menjadi benci. Mungkin kehidupanku tidak seindah mereka. Mereka yang punya segalanya. Mereka yang keluarganya bahagia. Mereka yang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan mereka yang mempunyai kehidupan mencapai kesempurnaan. Tapi itu “mereka” bukan “aku”. Disatu sisi aku tidak bisa menjadi seperti mereka. Aku tibak bisa punya segalanya. Aku punya keluarga bahagia, tapi setelah ayahku pergi setengah kebahagiaan itu hilang. Aku punya kehidupan, tapi mungkin kehidupanku tidak bisa dimengerti oleh orang lain.




Lagi lagi aku berfikir “mengapa semua yang aku rasakan tidak pernah mereka rasakan?” “mengapa mereka bisa mengeluarkan perasaan itu tapi aku tidak?” dan “mengapa mereka begitu dan aku begini?” jujur aku lelah tersenyum demi kesedihanku,dan  aku lelah kuat demi kerapuhanku. tapi di satu sisi aku bilang pada diriku bahwa aku mampu tersenyum, mampu tertawa, mampu bahagia walaupun sebenarnya aku tidak merasakan itu dan aku bangga bisa melakukanya. Aku bangga ketika mereka menangis aku mampu membuat mereka tersenyum kembali, aku bangga ketika mereka marah aku dapat meredam kemarahan itu tanpa mereka ketahui bahwa aku belajar bertahan dari semua yang aku utarakan dan tanpa mereka tahu bahwa aku lebih membutuhkan perlakuan itu, aku butuh mereka yang menghapus dan meredam sedih dan amarahku. tapi aku belajar menahan, aku belajar menahan kesedihanku dan mencoba mengeluarkan kebahagiaan palsu. Cukup aku yang merasakan tapi jangan mereka. Dengan melihat mereka tersenyum dan tertawa bersamaku, semua sedih itu perlahan hilang sesaat. Tapi bukan untuk selamanya.

Setiap malam atau di waktu sunyi, sedih itu datang kembali. Dan ingin rasanya aku menghubungi dan menceritakan semuanya kepada mereka, tp hal itu tidak aku lakukan. Biar sedih itu aku yang simpan. Yang mereka harus tau dan yang mereka harus lihat adalah bagaimana cara aku tersenyum, tertawa, dan berbagi lelucon. Bukan bagaimana cara aku menangis, mengeluh dan meneteskan air mata. Dan sampai hari ini aku akan terus mencoba mengatakan bahwa.. Aku akan selalu cinta kehidupanku :) 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar